Rencana Aksi Perubahan Iklim

Rencana Aksi Perubahan Iklim

Rencana Aksi Perubahan Iklim (RAPI) merupakan program USAID-IFACS yang dilaksanakan oleh FIELD Indonesia untuk mendukung pengembangan pengkajian kerentanan terhadap perubahan iklim secara berkelanjutan dan rencana aksi (Sustainable Climate Change Vulnerability Assessment and Action Plans/CCVA&AP) oleh masyarakat yang tinggal di atau dekat dengan hutan konservasi tinggi dan atau lahan gambut, dan memberikan kesempatan masyarakat untuk melaksanakan rencana aksinya. Seluruh kegiatan RAPI diselenggarakan selama 12 bulan di 6 kabupaten di 6 lanskap, yaitu: Aceh Selatan dan Aceh Tenggara (Aceh), Katingan (Kalimantan Barat), Katingan (Kalimantan Tengah), Sarmi dan Mimika (Papua).

RAPI telah MOBILISASI staf dengan mengidentifikasi dan merekrut staf proyek: Pemimpin Tim, Spesialis Manajemen Pengetahuan, Administrasi Keuangan, 6 Koordinator Kabupaten (Koordinator Lapangan), 18 Fasilitator Lapangan. Dalam serangkaian pertemuan koordinasi, staf RAPI akan berkonsultasi dengan IFACS di Jakarta dan di 6 lanskap, Multi-Stakeholder Forum/MSF di lanskap, dan stakeholder IFACS untuk mensosialisasikan proyek, mengidentifikasi potensi kabupaten, lokasi lahan, dan potensi Fasilitator Lapangan.

Tim RAPI akan bekerjasama dengan tim regional IFACS dalam pelaksanaan pertemuan koordinasi regional ini.

RAPI telah melakukan PELATIHAN FASILITATOR atau Training Of Trainer (TOT) . Kegiatan ini dilaksanakan Padang Pariaman, Sumatra Barat, dengan memanfaatkan lokasi dimana FIELD menerapkan Sekolah Lapangan serupa. TOT tersebut akan dimanfaatkan tidak hanya sebagai program pelatihan, tetapi juga untuk finalisasi kabupaten program dan mempersiapkan kurikulum Sekolah Lapangan. TOT akan dilaksanakan selama tiga minggu atu 21 hari, diikuti oleh 24 peserta, yang terdiri 6 Koordinator Kabupaten dan 18 Fasilitator Lapangan. Dalam kegiatan ini Tim IFACS akan memberikan kontribusi pengetahuan yang berhubungan dengan IFACS dan pendekatannya, serta membantu memastikan hubungan teknis antara CCVA (Climate Change Vulnerability Assessment) dan CCLA (Community Conservation and Livelihoods Agreement).

RAPI sedang menyelenggarakan kegiatan SEKOLAH LAPANGAN sebanyak 90 unit Sekolah Lapangan RAPI yang dibagi ke dalam dua tahap pelaksanaan Sekolah Lapangan. Pada tahap pertama, diselenggarakan sebanyak 36 Sekolah Lapangan yang akan dilaksanakan oleh Fasilitator Lapangan. Setiap Sekolah Lapangan akan dihadiri sekitar kurang lebih 30 orang peserta. Fasilitator Lapangan akan melakukan 2 kali pertemuan persiapan dan 8 pertemuan rutin per Sekolah Lapangan. Selama mengikuti Sekolah Lapangan, peserta akan melakukan pengkajian kerentanan perubahan iklim dan menyiapkan rencana aksi untuk menindaklanjuti hasil kajian mereka. Selain itu, peserta Sekolah Lapangan juga akan membuat ‘peta’ potensi sumber dukungan untuk mendukung rencana aksi mereka, termasuk MSF, pemerintah daerah, sektor swasta, dan organisasi berbasis masyarakat. Para Koordinator Lapangan nantinya akan membantu kelompok-kelompok Sekolah Lapangan di kabupaten mereka dalam menjalin kerjasama atau kemitraan dengan pemerintah daerah, MSF, sektor swasta, dan organisasi berbasis masyarakat, sebagai awal langkah merealisasikan rencana aksi masyarakat. Pada tahap kedua akan dilaksanakan 54 Sekolah Lapangan. Pada tahap kedua ini, kelompok Sekolah Lapangan tahap pertama akan melaksanakan kegiatan aksi tindak lanjut berda-sarkan rencana yang telah disusunnya.

RAPI akan memfasilitasi LOKAKARYA SEHARI untuk membangun kemitraan antara kelompok Sekolah Lapangan dengan MSF, pemerintah daerah, organisasi berbasis masyarakat, dan sektor swasta di kabupaten program dalam rangka menggalang dukungan di tingkat lokal. Dalam lokakarya ini, rencana aksi dan proposal yang disusun masyarakat akan disajikan untuk mendapatkan dukungan dan kerjasama dari MSF, pemerintah daerah, Program Bina Lingkungan Nasional (PNPM), maupun sektor swasta.

RAPI akan menyelenggarakan LOKAKARYA NASIONAL untuk menyebarkan hasil pembelajaran terkait dengan “Community-MSF Engagement” kepada mitra IFACS dan instansi terkait lainnya di tingkat nasional, perwakilan RAPI, kelompok Sekolah Lapangan, dan MSF yang akan dihadirkan dalam acara tersebut.