Petani – sebagaimana kaum masyarakat lainnya – memiliki kehidupan yang kompleks. Mereka berurusan dengan soal budidaya tanaman, pembelian input pertanian dan penjualan atau pemasaran produk pertaniannya, kehidupan bermasyarakat dan berjaringan antar petani, interaksi dengan stakeholder lainnya, serta persoalan pemerintahan dan kebijakan, interaksi dengan alam (pengelolaan lingkungan) serta aspek kehidupan lainnya.
Agar dapat “bermain secara sehat / fair play” dalam berbagai aspek kehidupan (= “ekosistem”) tersebut dengan baik (dalam pengertian tidak ditindas, tidak menindas, dan dapat mengelola dengan baik agar kehidupan bisa berlangsung lebih sehat dan lebih berumur panjang), maka kaum petani perlu memahami bagaimana masing-masing “ekosistem” bekerja. Berarti mereka perlu memahami:
Dengan memahami bagaimana bekerjanya ”ekosistem-ekosistem kehidupan” tersebut, diharapkan kaum petani dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengelolanya. Proses pemahaman atau pencarian jawaban ini disebut dengan SAINS.
Dalam proses SAINS ini setidaknya ada 2 hal penting, yaitu:
Dalam proses sains ini, petani mengalami rangkaian proses yang secara garis besar seperti berikut:
Hasil dari proses sains ini antara lain pengetahuan dan teknologi. Jadi, pada dasarnya: